Metode irigasi dengan pot tanah liat yang dipendam didalam tanah bukanlah hal baru, bisa dikatakan, bahwa metode irigasi ini sudah dipakai sejak jaman dahulu kala. Beberapa artikel menyebutkan bahwa irigasi menggunakan pot tanah liat yang dipendam didalam tanah diciptakan oleh petani di daerah Afrika Utara sejak ribuan tahun yang lalu, metode ini digunakan karena didaerah sana, air merupakan hal yang susah didapatkan. Metode ini juga bisa digunakan untuk mengairi tanaman dan pepohonan di daerah yang airnya mengandung garam.
Cara kerja sistem irigasi menggunakan pot tanah liat
Pot tanah liat (misal : kendi) mempunyai pori pori kecil di seluruh permukaannya. Bisa dikatakan bahwa diseluruh permukaan pot tanah liat terdapat lubang lubang yang sangat kecil yang bisa membuat air yang tersimpan didalam pot tanah liat merembes keluar secara perlahan lahan.
Tumbuhan di tanam di dekat pot tanah liat yang sudah di pendam, kemudian pot tanah liat di isi dengan air. Air akan perlahan lahan merembes ke luar, dan membasahi tanah di sekitarnya, termasuk di daerah akar tanaman yang sebelumnya ditanam di sekitar pot tanah liat ini.
Ketika akar tanaman menghisap air yang berada didalam tanah, maka pot tanah liat juga akan mengeluarkan air melalui pori-pori halus diseluruh permukannya. Biasa dikatakan bahwa pot tanah liat ini akan mengairi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Yang perlu dilakukan hanyalah melihat isi dalam pot tanah liat secara berkala, untuk menambahkan air.
Keunggulan irigasi dengan pot tanah liat
- 10 kali lebih efisien jika dibandingkan dengan mengairi menggunakan gembor. Karena kebutuhan airnya sangat sedikit, sistem ini dapat digunakan dengan memanfaatkan air hujan sebagai pengisinya.
- Sistem irigasi dengan pot tanah liat ini bisa bekerja dengan baik untuk tanaman yang tumbuh langsung dari biji (disemai di lokasi), atau tanaman hasil pindahan dari tempat lain, meskipun cuaca sedang panas dan kering.
- Sedikit pekerjaan. Air yang kita bawa untuk mengisi pot tanah liat ini sangat sedikit (karena rembesan ke tanah juga tidak banyak), dan air yang kita gunakan benar benar untuk tanaman, bukan untuk mengairi rumput atau tanaman liar lain yang tumbuh di permukaan (bila kita menyiram memakai gembor). Bila ingin lebih mudah lagi, bisa dikombinasikan dengan selang untuk mengisi beberapa pot tanah liat yang telah kita tanam.
- Bagus untuk struktur tanah, karena air tidak kita siramkan ke tanah, maka benih dan tanaman akan tetap diposisinya.
- Bila kita mencampurkan pupuk cair kedalam pot tanah liat, maka kita benar benar memupuk tanaman, bukan rumput atau gulma lain.
- Murah, mudah, jika dibandingkan dengan sistem drip modern yang ada (yang menggunakan teknologi tinggi). Tidak butuh skill khusus untuk menggunakan metode irigasi menggunakan tanah liat yang dipendam, siapapun bisa melakukannya.
- Membantu pengrajin pot, untuk tetap bisa makan, he he he…. bagi bagi rejeki..
Sekian uraiannya, bila ada yang mau share (mungkin sudah pernah menggunakan), silahkan isi di area komentar.
Recent Comments